Implementasi Metode Certainty Factor Dalam Mendiagnosa Penyakit Celebrity Worship Syndrome Pada Fans K-Pop

Dwika Andriawan, Puji Sari Ramadhan, Azanuddin Azanuddin

Abstract


Secara umum penyakit Celebrity Worship Syndrome merupakan sebuah sindrom perilaku obsesif dan adiktif terhadap selebriti serta segala hal yang berhubungan dengan selebriti. Pada praktiknya proses diagnosa penyakit Celebrity Worship Syndrome cukup sulit karena kurangnya kesadaran seseorang terhadap kesehatan mental. Proses diagnosis diawali dengan pemeriksaan fisik, gejala, beserta kondisi kesehatan mental pasien secara menyeluruh. Tetapi dalam implementasinya terkadang sering sekali mengalami kendala dalam mendiagnosa penyakit tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah study untuk mendiagnosa penyakit Celebrity Worship Syndrome. Penelitian ini mengidentifikasi penyakit Celebrity Worship Syndrome dan penyebabnya, serta menerapkan metode Certainty Factor dan merancang Sistem Pakar untuk mendiagnosa penyakit Celebrity Worship Syndrome. Untuk mendiagnosa penyakit Celebrity Worship Syndrome dengan menggunakan metode Certainty Factor, pasien akan diberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan nilai kemungkinan dan kemudian nilai yang didapat akan diselesaikan dengan rumusan Certainty Factor, sehingga hasil diagnosa serta persentasi kemungkinan mengalami penyakit Celebrity Worship Syndrome. Hasil pengujian sistem berdasarkan gejala-gejala yang dialami pasien akan memberikan jawaban pasti dari penyakit Celebrity Worship Syndrome mana yang diderita pasien berdasarkan nilai akhir yang didapat. Hal ini karena penerapan metode yang efektif dengan hasil pengujian yang akurat sehingga hasil tingkat probabilitas terhadap penyakit yang didapat dalam kasus senilai 99.99%.


Full Text:

PDF

References


N. W. Nasution, “Hubungan Keterampilan Sosial dengan Celebrity WOrship pada Remaja di Komunitas Korean Cultural Centre Medan,” Skripsi Medan Area, 2018.

R. Fajariyani, “Hubungan Kontrol Diri Dengan Celebrity Worship Pada Penggemar K-Pop,” Psychology, vol. 6, no. 1, hal. 1–8, 2018.

G. V. G. Putri, “Sistem pakar diagnosa mental ilness sikosis dengan menggunakan metode certainty factor,” J. Inovtek Polbeng - Seri Inform., vol. 3, no. 2, hal. 164–168, 2018.

F. Rahman, “Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Dengan Menggunakan Metode Certainty Factor Untuk Menentukan Jenis Gangguan Disleksia Berbasis Web,” J. Inkofar, vol. 1, no. 1, hal. 12–17, 2017, doi: 10.46846/jurnalinkofar.v1i1.4.

A. M. M. Bosker Sinaga, P.M Hasugian, “Sistem Pakar Mendiagnosa Kerusakan Smartphone Android Menggunakan Metode Certainty Factor,” J. Inform. Pelita Nusant., vol. 3, no. 1, hal. 56–62, 2018.

J. A. Widians dan F. N. Rizkyani, “Identifikasi Hama Kelapa Sawit menggunakan Metode Certainty Factor,” Ilk. J. Ilm., vol. 12, no. 1, hal. 58–63, 2020, doi: 10.33096/ilkom.v12i1.526.58-63.

I. K. D. G. Supartha dan I. N. Sari, “Sistem Pakar Diagnosa Awal Penyakit Kulit Pada Sapi Bali dengan Menggunakan MetodeForward chaining dan Certainty Factor,” J. Nas. Pendidik. Tek. Inform., vol. 3, no. 3, hal. 110, 2014, doi: 10.23887/janapati.v3i3.9820.

M. Hutasuhut, T. Tugiono, dan A. H. Nasyuha, “Analisis Aritmia (Gangguan Irama Jantung) Menerapkan Metode Certainty Factor,” J. Media Inform. Budidarma, vol. 5, no. 4, hal. 1386, 2021, doi: 10.30865/mib.v5i4.3289.

A. Prihatiningrum, “Celebrity Worship Dan Subjective Well-Being Dikalangan K-Popers,” Skripsi UMM, vol. 6, no. 1, hal. 1–8, 2018.

M. Shofa, “Gambaran Psikologis Celebrity Worship pada Dewasa Awal (Studi Kasus Mahasiswa Penggemar Korean Pop),” 2017.

N. Wayan, R. S. Ayu, dan D. P. Astiti, “Gambaran Celebrity Worship Pada Penggemar K-Pop,” Bul. Ilm. Psikol., vol. 1, no. 3, hal. 2720–8958, 2020.

P. S. Ramadhan, J. Hutagalung, and Y. Syahra, “Comparison of Knowledge-Based Reasoning Methods to Measure the Effectiveness of Diagnostic Results Comparison of Knowledge-Based Reasoning Methods to Measure the Effectiveness of Diagnostic Results,” J. Phys. Conf. Ser., vol. 1783, no. Oct, pp. 1–8, 2021, doi: 10.1088/1742-6596/1783/1/012049.

Z. E. Sagala, J. Hutagalung, S. Kusnasari, Lubis, “Penerapan Sistem Pakar Dalam Mendiagnosis penyakit Tanaman Carica Papaya di UPTD. Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Menggunakan Metode Dempster Shafer,” J. CyberTech, vol. 1, no. 1, pp. 95–103, 2021.

P. S. Ramadhan dan U. F. S. Sitorus Pane, “Analisis Perbandingan Metode (Certainty Factor, Dempster Shafer dan Teorema Bayes ) untuk Mendiagnosa Penyakit Inflamasi Dermatitis Imun pada Anak,” J. SAINTIKOM (Jurnal Sains Manaj. Inform. dan Komputer), vol. 17, no. 2, hal. 151, 2018, doi: 10.53513/jis.v17i2.38.

M. Hutasuhut, E. F. Ginting, dan D. Nofriansyah, “Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Osteochondroma dengan Metode Certainty Factor,” JURIKOM (Jurnal Ris. Komputer), vol. 9, no. 5, hal. 1401−1406, 2022, doi: 10.30865/jurikom.v9i5.4959.

E. T. Marbun, K. Erwansyah, and J. Hutagalung, “Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Kolesterol Pada Remaja Menggunakan Metode Certainty Factor,” J. Sist. Inf. TGD, vol. 1, no. 4, pp. 549–556, 2022.

Z. Panjaitan, H. Hafizah, R. I. Ginting, dan A. Amrullah, “Perbandingan Metode Certainty Factor dan Theorema Bayes dalam Mendiagnosa Penyakit Kandidiasis pada Manusia Menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial,” J. Media Inform. Budidarma, vol. 5, no. 3, hal. 1097, 2021, doi: 10.30865/mib.v5i3.3078.




DOI: https://doi.org/10.53513/jursi.v1i6.5216

Refbacks

  • There are currently no refbacks.