Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Tempat Wisata Terbaik Menggunakan Metode MOORA
DOI:
https://doi.org/10.53513/jursi.v1i4.5133Abstract
Penelitian ini berisi tentang penentuan tempat wisata terbaik menggunakan metode MOORA. Masalah yang sering muncul yaitu saat ini dari pihak dinas pariwisata kabupaten tapanuli utara dalam menentukan tempat wisata terbaik masih dianggap tidak objektif dalam penilaiannya sehingga berdampak kepada pengelola tempat wisata lainnya yang merasa layak untuk menjadi yang terbaik. Untuk mengatasi masalah yang di alami ini, maka di buatlah penerapan pada Sistem Pendukung Keputusan untuk menentukan tempat wisata terbaik. SPK suatu metode yang diarahkan dapat membantu seseorang yang menghadapi persoalan pengambilan keputusan spesifik yang sifatnya unik dan tidak berulang. Dengan membangun SPK dapat mempercepat dalam menentukan tempat wisata terbaik dengan metode MOORA. Jika penerapan metode MOORA sudah dibuat maka penentuan dalam perhitungan perangkingan dalam bentuk komputerisasi selesai maka akan semakin mudah mendata dan bisa mengetahui naik turunnya perkembangan dan kemajuan tempat wisata tersebut apakah masih layak atau tidak.Kata Kunci: Tempat Wisata, Sistem Pendukung Keputusan, Metode Multi Objective Optimization On The Basis Of Ratio AnalysisReferences
A. I. J. Nisa, R. Prawiro, and N. Trisna, “Analisis Hybrid DSS untuk Menentukan Lokasi Wisata Terbaik,†J. RESTI (Rekayasa Sist. dan Teknol. Informasi), vol. 5, no. 2, pp. 238–246, 2021, doi: 10.29207/resti.v5i2.2915.
R. K. Simamora, D. Rudi, and S. Sinaga, “Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA Peran Pemerintah Daerah dalam Pengembangan Pariwisata Alam dan Budaya di Kabupaten Tapanuli Utara,†J. Ilmu Pemerintah. dan Sos. Polit., vol. 4, no. 1, pp. 79–96, 2016, [Online]. Available: http://ojs.uma.ac.id/index.php/jppuma.
P. Objek and W. Unggulan, “Sistem pendukung keputusan pemilihan objek wisata unggulan menggunakan metode moora,†pp. 23–28.
L. Kristiyanti, A. Sugiharto, and H. A. Wibawa, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Pengajar Les Privat Untuk Siswa Lembaga Bimbingan Belajar Dengan Metode Ahp (Studi Kasus Lbb System Cerdas),†J. Masy. Inform., vol. 4, no. 7, pp. 39–47, 2013, doi: 10.14710/jmasif.4.7.39-47.
L. F. Israwan, “Penerapan Multi-Objective Optimization On The Basis Of Ratio (Moora) Dalam Penentuan Asisten Laboratorium,†J. Ilm. Ilmu Komput., vol. 5, no. 1, pp. 19–23, 2019, doi: 10.35329/jiik.v5i1.28.
G. Hanggoro, N. Aji, and R. Saputra, “Aplikasi Pendukung Pemilihan Objek Wisata Kabupaten Kebumen Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Simple Additive Weighting (SAW),†J. Masy. Inform., vol. 10, no. 2, 2020.
C. Fadlan, A. P. Windarto, and I. S. Damanik, “Penerapan Metode MOORA pada Sistem Pemilihan Bibit Cabai (Kasus: Desa Bandar Siantar Kecamatan Gunung Malela),†J. Appl. Informatics Comput., vol. 3, no. 2, pp. 42–46, 2019, doi: 10.30871/jaic.v3i2.1324.
B. A. B. Iii and M. Perancangan, “09660041_Bab_3,†pp. 102–111, 2017.
A. T. Mirzaqon and B. Purwoko, “Studi Kepustakaan Mengenai Landasan Teori Dan Praktik Konseling Expressive Writing Library,†J. BK UNESA, vol. 4, no. 1, pp. 1–8, 2017.
A. Gide, “済無No Title No Title No Title,†Angew. Chemie Int. Ed. 6(11), 951–952., pp. 5–24, 1967.