Sistem Pendukung Keputusan dalam Memilih Karyawan PHK pada PT. Andalan Medan Menggunakan Metode Weight Aggregated Sum Product Assesment (WASPAS)
DOI:
https://doi.org/10.53513/jct.v2i2.2383Abstract
Aset terpenting dalam suatu organisasi untuk menggerakkan sumber daya lain adalah Manusia. Sumber Daya Manusia dapat mempengaruhi kinerja organisasi atau perusahaan dari segi efektivitas dan efisiensi baik secara langsung maupun tidak langsung[1]. Di Indonesia, pemutusan hubungan kerja (PHK) telah diatur dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU Ketenagakerjaan). PHK merupakan peyebab berakhirnya hak dan kewajiban antara pengusaha dan pekerja. Banyaknya latar belakang yang memperngaruhi perusahaan untuk melakukan PHK, salah satunya di beberapa perusahaan adalah yang mengalami penyusutan biaya produksi [2]. Sistem pendukung keputusan adalah sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pengambilan keputusan, memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur . Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S.Scott Morton dengan istilah Decisión System [3]. Metode Weighted Aggregated Sum Product Assessment (WASPAS) adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambil keputusan dengan memecahkan persoalan[4]. Metode ini diharapkan dapat menghasilkan keputusan yang lebih tepat dan mempunyai kepastian yang lebih kuat tanpa adanya perubahan ataupun penambahan pada pengetahuannya.Downloads
Published
2019-02-25
Issue
Section
Articles